Wednesday, October 3, 2007

CONVERTible BONd

Baru-baru ini kita dengar kasus Keluarga Salim, PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dengan Obligasi Konversi (convertible bond) yang diterbitkan Polymax International.Apakah Obligasi konversi itu ?. Obligasi konversi sebetulnya tidak jauh berbeda dengan obligasi biasa, yaitu surat utang yang memberikan coupon (bunga), memiliki tanggal jatuh tempo tertentu, dan memiliki nilai pari. Bedanya ia bisa ditukar (convert) menjadi saham emiten atau saham anak perusahaan dari emiten, dengan tambahan persyaratan tertentu yang berbeda antara satu dengan lainnya. Sebagai contohnya : Obligasi konversi Polymax International yang bisa ditukar menjadi penyertaan saham biasa pada tanggal 27 Februari 2001. Sehingga pemilik CB memperoleh keuntungan atas kepemilikannya.
Keuntungan memiliki obligasi konversi ini, pemegang obligasi bisa memilih (option), apakah obligasinya mau ditukarkan menjadi saham atau tidak pada tanggal yang sudah ditentukan. Kalau diperkirakan suku bunga bank akan lebih rendah dari coupon rate obligasi, lebih baik tidak usah ditukarkan. Apalagi kalau obligasi dibeli dengan diskon, ia bisa memperoleh pelunasan sebesar nilai pari. Hal lain adalah apabila harga obligasi tersebut dipasaran diperkirakan akan naik. Pemilik obligasi bisa mendapat capital gain bila obligasinya dijual pada harga yang lebih tinggi.
Namun, kalau diperkirakan emiten atau anak perusahaan dari emiten tersebut mampu meraup laba tinggi, tukar saja, karena selain akan mendapat dividen yang besar, ia bisa juga mendapat capital gain apabila harga saham tersebut melonjak lebih tinggi dari harga saham sewaktu dikonversi. Yang menjadi masalah adalah, bagaimana memperkirakan tingkat suku bunga bank atau memprediksi kinerja perusahaan dimasa mendatang. Itulah resiko yang harus dihadapi pemegang obligasi konversi. Jadi, hati-hati dalam mengambil keputusan dalam meng-konversi.

No comments: