Friday, October 2, 2009

keSaktian yang tak pernah pudar

Bila melihat hari demi hari bangsa ini, semakin baik adanya dibanding dengan tahun sebelum kemerdekaan. Sebagaimana mestinya kita bersyukur akan adanya nikmat yang diberikan. Bila kita tidak demikian kita hanya merasa menjadi bangsa yang kekurangan terus-menerus. Rongrongan dari bangsa lain, ataupun kebodohan dan kemiskinan juga tidak kalah ambil bagian untuk menghancurkan bangsa yang kaya ini.
Ini bukti kesaktian pancasila dan lambang negara kita burung Garuda. Kebanggaan kita atas negara ini, harusnya kita tanamkan kepada generasi selanjutnya. Bagaimana generasi muda memahami atas kesaktian sedangkan para pejabat hanya mementingkan diri sendiri,kaum, golongan dan keluarga... Padahal bangsa ini kaya akan masyarakat yang majemuk, jadi mengapa harus dipertentangkan atau disingkirkan.
Mari buktikan bahwa kesaktian itu masihlah mendarah daging pada generasi muda ataupun semua generasi bangsa ini. Cukup sudah bangsa ini disepelekan bangsa lain......Mari saudaraku yang berada dinegara lain kembalilah bangun bangsa ini.....merdeka

Friday, September 11, 2009

Ada Apa Dengan bANK CENTURY (AADbC)

Mendengar berita, melihat para nasabah berteriak akan hak yang diperjuangkannya atas dana yang diberikan kepada bank tersebut. Maksud hati untuk investasi atau menabung malah menjadi bencana. Apa yang terjadi dengan bangsa ini sudah ada standar BANK INDONESIA atas bank yang beroperasional di Indonesia, mengapa masih ada yang lolos dari standar bahkan sudah menjadi bencana bagi masyarakat.
Penerapan standar BANK INDONESIA belum diindahkan oleh bank CENTURY, atau meman tidak mengetahui standar tersebut. Ada standar CAR, NPL dan sebagainya suatu bank agar dikatakan layak bagi suatu bank...
Mengoperasikan suatu bank yang bodong, mencerminkan kurang profesionalnya para pengatur dan penjaga stabilisasi moneter bangsa ini. Lebih baik likuidasi dan berikan sanksi keras bagi Bankir yang nakal dan bermasalah. Agar dimasa depan tidak berdampak bagi semua orang.
Harus memberikan bangsa ini, sebagai nasabah kita juga harus mengikuti standar yang berlaku dari Bank INDONESIA, begitu juga harus BANKIR lebih patuh atas standar yang ada agar kesehatan perbankan dan stabilisasi moneter indonesia menjadi baik dan semakin jaya.

Wednesday, August 26, 2009

Tari PENDET ASSeT BALI

Mendengar kata Pendet orang pasti teringat akan tarian khas bali. Batik, keris, reog dan lainnya boleh diklaim oleh malaysia. Semua negara memiliki batik, keris dan tarian yang mempunyai ciri khas. Apakah tarian pendet khas Malaysia, atau menggunakan tanpa seizin oleh masyarakat Bali. Pembuktian bahwa negara tetangga kita miskin akan kreatifitas sumber daya, budaya dan adat istiadatnya. Mengapa Indonesia tidak sekalian diklaim milik malaysia, toh TKI banyak disana dan pendatang atau para ahli banyak yang menetap dan beranak cucu dinegeri Jiran tersebut.
Bangsa Indonesia yang kaya akan semuanya, mengapa harus diperdebatkan masalah ini. Bila memang negeri tetangga mengakui bahwa semua yang berasal dari negeri kita itu menjadi milikNYa. Kita harusnya bersyukur terlebih dahulu karena kita kaya akan budaya, kita mempunyai budaya yang unik dan masyarakat kita kreatif. Lalu selanjutnya kita bercermin ini merupakan cambuk bagi negeri indonesia tercinta, mengapa kita porak poranda atas malaysia.
Negeri yang kaya dan besar takut kepada negeri yang kecil dan pernah belajar kepada negeri indonesia. Pemerintah kita seharusnya berani mengambil langkah yang tegas, jangan takut kepada negeri jiran.

Thursday, July 23, 2009

OPtimisme ditengah PASCAPILPRES

Melihat indikator perekonomian, Indonesia tidak menunjukan kondisi yang dinamis hanya diam ditempat saja setelah pasca pilpres. Hanya kondisi POLITIK dan Keamanan negeri ini yang dinamis. Peledakan BOM, isu teror bom dimana - mana, calon pilpres yang kalah saling melakukan manuvernya. Kondisi perekonomian bangsa ini akan terpuruk bila masyarakatnya sudah tak aman lagi tinggal di negri ini.
Bangsa mana yang bisa mempercayai bila pemimpin bangsa ini sudah tak bisa menjadi pemimpin dan melindungi bangsa ini. Haruslah kita optimis dengan negri ini, berjuang dengan keras agar bangsa ini menjadi yang terbaik. Para pemimpin bukan sibuk dengan posisi masing - masing, tetapi memberikan kontribusi terhadap negri ini tanpa harus berkelahi atau mengorbankan saudara bangsa sendiri.
Wahai saudaraku optimislah agar bangsa ini tidak terpuruk. Bila diijinkan meminjam kata John F Kennedy "jangan tanya apa yang diberikan negara padamu, tetapi apa yang dapat kamu berikan pada negaramu". Biarlah yang petani tetap petani, pebisnis tetap pebisnis, para politik tetap politik dan lainnya, tetapi semua memberikan kontribusi untuk bangsa ini. Untuk memberikan kontribusi bagi bangsa ini tidak hanya melalui jalur POLITIK, masih banyak jalur lain yang lebih hebat sehingga optimislah membangun negeri ini. Mari Bangkit Bangsaku OPTIMISME harus digerakkan.